25 April 2009

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN WAHAM CURIGA


Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 14 – 16 Juni 2005.

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Tn. BS ( L)

Umur : 40 tahun

Tgl masuk : 6 Juni 2005

No. Reg : 027470

Informan : klien sendiri (Tn.BS)

II. ALASAN MASUK

Tiga hari sebelum masuk rumah sakit, di rumah klien tampak gelisah, sering marah-marah tanpa sebab tapi tidak sampai merusak barang-barang. Klien sering merasa curiga kepada orang lain.

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa sejak SMP pernah dirawat, sekarang dirawat yang keempat kalinya. Terakhir dirawat 2 tahun yang lalu.

2. Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena klien merasa sudah sembuh dan tak mau minum obat.

3. Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik,aniaya sexual, penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam keluarga baik sebagai pelaku, korban maupun saksi. Klien juga tidak pernah terlibat dalam tindakan kriminal.

4. Anggota keluarga klien tak ada yang mengalami gangguan jiwa.

5. Klien mengatakan pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan adalah ketika ditinggal mati bapaknya 6 tahun yang lalu dan ketika dirinya tidak diterima menjadi guru setelah lulus SPG sehingga klien berpikir banyak koruptor yang menerima uang suap sehingga dia gagal menjadi guru.

Masalah keperawatan :

- Gangguan isi pikir : waham curiga

IV. FISIK

1. Tanda –tanda vital :

TD : 120/80 mm Hg, N : 84X/menit, S : 36,50C, RR : 20 X/menit

2. Ukur :

TB : 162 cm, BB : 58 Kg

3. Keluhan fisik :

Klien mengatakan mulutnya terasa kaku untuk dibuka sehingga sulit untuk makan, punggungnya terasa sakit akibat diikat waktu masuk, keluar ambeien dari duburnya saat BAB tapi masih bisa dimasukkan lagi.

Masalah keperawatan : Harga diri rendah

Pemeriksaan fisik :

Kepala : rambut bersih, rapi, potong pendek

Mata : konjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik, tak ada konjungtivitis

Hidung : taka ada polip, tak ada discharge

Telinga : simetris, bersih, tak ada gangguan pendengaran

Mulut : bersih, bibir agak kering, tak ada stomatitis, gigi bersih, tak bau mulut

Leher : simetris, tak ada pembesaran kelenjar tiroid

Thorak : tak ada tarikan otot bantu nafas, tak ada ronkhi, wheezing

Abdomen : tak ada asites, peristaltik usus normal

Ekstremitas : tak ada udem, tak kaku sendi/otot, rentang gerak normal

Genetalia : bersih, ada hemoroid yang keluar saat BAB

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram








Menurut klien, ibunya sangat mencintainya dan mengasuhnya dengan baik sejak dirinya masih kecil. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah ibunya dibantu dengan saudara-saudaranya yang lain. Meskipun tidak tinggal serumah tetapi saudara-saudaranya sangat memperhatikannya. Komunikasi dalam keluarga dilakukan secara terbuka, siapa saja boleh mengeluarkan pendapatnya.

2. Konsep diri

a. Gambaran diri

Klien mengatakan bersyukur mempunyai bentuk tubuh yang normal, semua bagian tubuhnya disukai karena masing-masing bermanfaat sesuai fungsinya. Klien mengatakan tak ada bagian tubuh yang tidak disukai karena itu sama saja tidak mensyukuri nikmat Allah yang telah menciptakannya.

b. Identitas

Klien anak ke delapan dari sembilan bersaudara tapi belum bekerja.Klien mengatakan bersyukur diciptakan Allah sebagai seorang laki-laki dan dia merasa puas. Tapi klien juga kecewa karena pada umur 40 tahun belum mendapat jodoh/isteri. Klien juga kecewa atas pekerjaan guru yang gagal diperolehnya padahal dia berpendidikan SPG.

c. Peran

Sebagai seorang anak yang hanya tinggal dengan ibunya, klien sering membantu ibunya dalam mengurusi pekerjaan rumah maupun di sawah.

d. Ideal diri

Klien ingin menjadi seorang guru meski bukan pegawai negeri dan ingin mengajari anak-anak mengaji dan kalau bisa membuka pondok pesantren.

e. Harga diri

Klien merasa minder dan malu karena sudah berumur 40 tahun tapi belum mempunyai istri dan pekerjaan seperti saudara-saudaranya yang bisa menjadi guru. Klien mengatakan bisa berhubungan atau bersosialisasi dengan orang lain yang menurut dia baik karena klien mengatakan bisa membaca isi hati orang lain.

Masalah keperawatan : Harga diri rendah

3. Hubungan sosial

Klien mengatakan orang yang paling dekat adalah ibunya yang sangat mencintainya,klien selalu bercerita kepada ibunya bila menghadapi suatu masalah. Saudara-saudaranya yang lain juga cukup dekat dengan klien meski tidak tinggal serumah. Klien sering mengikuti acara pengajian di kampungnya maupun di tempat lain.

4. Spiritual

Klien mengatakan beragama Islam dan taat melakukan ibadah baik sebelum sakit maupun selama sakit karena ibadah kepada Allah merupakan kewajiban manusia meski dalam keadaan apapun. Klien mengatakan sangat fanatik terhadap agama Islam.

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Klien berpenampilan rapi, bersih, penggunaan pakaian sesuai, selama di rumah sakit klien selalu memakai seragam rumah sakit, peci dan sandal jepit.

2. Pembicaraan

Pada awalnya pembicaraan klien terarah tetapi lama kelamaan kacau, berpindah-pindah dari kalimat satu ke kalimat lain dan tidak sesuai dengan realitas (inkoheren).

Masalah keperawatan : Gangguan komunikasi verbal

3. Aktivitas Motorik

Klien agak tremor dan mengeluh punggungnya nyeri, tapi klien masih bisa berjalan dan memenuhi kebutuhan perawatan diri dengan bantuan minimal.

4. Alam Perasaan

Klien mengatakan perasaannya baik-baik saja,klien tidak merasa sedih, putus asa, khawatir atau takut terhadap sesuatu. Tetapi kadang klien merasa marah atau jengkel bila mendengar berita tentang kejahatan dan ketidakadilan.

Masalah keperawatan : Resiko tinggi perilaku kekerasan

5. Afek

Klien berespon sesuai dengan stimulus yang diberikan, klien tampak tertawa bila mendengar atau melihat sesuatu yang menyenangkan dan klien tampak sedih ketika menceritakan pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan.

6. Interaksi Selama Wawancara

Klien tampak bersahabat selama wawancara, ada kontak mata dan selalu menjawab sesuai pertanyaan yang diajukan. Tetapi kadang klien mengungkapkan “Mbak Y kalau bicara dengan saya harus sidik, amanah, tabligh, fatonah (benar, dapat dipercaya, menyampaikan, cerdas), karena saya bisa membaca hati dan pikiran Mbak.”

Masalah keperawatan : gangguan isi pikir : waham curiga

7. Persepsi

Klien mengatakan tidak pernah mendengar suara atau bisikan yang tidak ada wujudnya, klien juga tidak pernah melihat bayangan-bayangan atau mencium bau yang tidak ada wujudnya. Klien tidak pernah tampak berbicara sendiri atau tersenyum-senyum sendiri.

8. Proses Pikir

Klien kadang-kadang berbicara kacau tak ada hubungan dan berpindah-pindah (flight of ideas) antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain, kadang klien juga mengulang kalimat yang sama, seperti, “Mbak, kalau ngomong dengan saya harus sidik, amanah, tabligh, fatonah.” Selain itu juga sering mengulang kalimat “saya bisa membaca isi hati orang lain”

Masalah keperawatan :

- Gangguan komunikasi verbal

9. Isi Pikir

Klien meyakini bahwa kegagalannya menjadi guru ketika sudah lulus SPG adalah karena ada orang-orang yang sengaja merugikan dirinya, yaitu adanya koruptor yang menerima uang suap. Klien mengatakan bahwa Allah memberikan keyakinan pada dirinya untuk selalu memerangi segala bentuk kejahatan yang ada termasuk Amerika yang selalu menindas Indonesia. Klien juga meyakini bahwa dirinya diberi kelebihan oleh Allah untuk bisa membaca isi hati dan pikiran orang lain, sehingga dia tahu orang-orang yang berniat tidak baik atau jahat terhadap dirinya.

Masalah keperawatan : Gangguan isi pikir : waham curiga

10. Tingkat Kesadaran

Kesadaran klien composmentis, orientasi waktu, tempat dan orang baik.

11. Memori

Klien mampu mengingat kejadian-kejadian yang sudah lama berlalu seperti ketika klien sakit jiwa pertama kali waktu dia masih SMP, klien lulus SPG tahun 1986, dan ayahnya meninggal 6 tahun yang lalu. Klien juga mampu mengingat kejadian jangka pendek seperti dia dirawat di rumah sakit jiwa yang keempat kalinya masuk rumah sakit jiwa tanggal 6 Juni 2005. Klien juga mampu mengingat kejadia ssaat, seperti tadi pagi makan dengan lauk apa.

12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung

Klien mampu berkonsentrasi dengan baik yang dibuktikan dengan klien mampu mengulang atau menjelaskan kembali apa yang telah dibicarakan dengan perawat. Klien mampu berhitung angka-angka atau benda nyata dengan baik.

13. Kemampuan Penilaian

Jika diberi penjelasan, klien mampu mengambil keputusan dengan tepat. Klien juga mampu memutuskan alterbatif tindakan yang mau dilakukan lebih dulu, misalnya mau makan dulu atau mandi dulu.

14. Daya Tilik Diri

Klien menyadari bahwa dirinya menderita gangguan jiwa yang memang membutuhkan perawatan. Klien tidak menyalahkan orang-orang diluar dirinya yang menyebabkan dia mengalami gangguan jiwa.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan

Klien makan 3 kali sehari, makan sendiri tanpa bantuan dan mampu membereskan alat-alat makan setelah selesai makan.

2. BAB/BAK

Klien mampu memenuhi kebutuhan BAB dan BAK sendiri di kamar mandi, mapu menjaga kebersihan diri dan pakaian.

3. Mandi

Klien mengatakan mandi dan gosok gigi dua kali sehari, keramas setiap hari. Klien tampak bersih dan tak ada bau badan.

4. Berpakaian

Klien mampu memilih dan mengenakan pakaian sendiri, ganti pakaian setelah mandi, penggunaan pakaian sesuai dan penampilan rapi.

5. Istirahat dan Tidur

Klien mengatakan bisa istirahat tidur dengan cukup, baik siang atau malam, tak ada gangguan tidur. Klien selalu berdoa sebelum dan ketika bangun tidur

6. Penggunaan obat

Klien mengatakan sudah tahu cara, dosis dan waktu minum obat. Tiga macam obat diminum 2 kali 1 tablet pada pagi dan malam hari. Klien juga mengatakan salah satu efek samping obat yang diarasakan adalah mulutnya terasa kaku dan kadang sulit dibuka saat makan.

7. Pemeliharaan kesehatan

Klien mengatakan setelah pulang dari rumah sakit akan selalu kontrol dan minum obat secara teratur agar penyakitnya tidak kambuh lagi. System pendukungnya adalah keluarga yang selalu memperhatikan saat kapan dia harus kontrol dan minum obat.

8. Aktivitas di dalam rumah

Klien mengatakan aktivitas di dalam rumah yang sering dia lakukan adalah mengurusi ternak (ayam Bangkok), membantu bersih-bersih rumah dan mencuci pakaian sendiri.

9. Aktivitas di luar rumah

Klien mengatakan aktivitas klien di luar rumah adalah membantu mengurus sawah, mengikuti kegiatan pengajian dan berkunjung ke rumah saudara dengan naik sepeda motor sendiri.

VIII. MEKANISME KOPING

Bila mempunyai masalah, klien selalu bercerita kepada ibu atau saudara-saudaranya. Tetapi kadang dia juga mudah tersinggung dan marah saat ada masalah. Tetapi klien tidak pernah mencederai diri maupun orang lain, klien juga tidak pernah menghindari masalah, munum alcohol dan lain-lain.

Masalah keperawatan : Resiko tinggi perilaku kekerasan

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Klien mengatakan tidak mempunyai masalah dengan kelompok, lingkungan, pendidikan, perumahan, ekonomi maupun pelayanan kesehatan. Masalah yang paling dirasakan klien adalah masalah pekerjaan,dirinya yang sudah berumur 40 tahun dan mempunyai ijazah SPG tetapi tidak bisa menjadi guru dan klien merasa benar-benar kecewa.

Masalah keperawatan : gangguan konsep diri, harga diri rendah.

X. PENGETAHUAN

Klien mengatakan bahwa sakit jiwa yang dideritanya karena kekecewaannya yang terlalu mendalam. Menurut klien sakit jiwa bisa sembuh dengan pengobatan secara teratur, menenangkan hati dan pikiran serta berdoa kepada Allah. Klien mengatakan ketika dirinya merasa sudah sembuh dan tidak minum obat, penyakitnya kambuh lagi.

XI. ASPEK MEDIK

1. Diagnosa Medik : Skizofrenia Paranoid

2. Terapi Medik : Chlorpromazine 2 x 100 mg

Artan 2 x 2 mg

Haloperidol 2 x 5 mg

XII. ANALISA DATA

NO

DATA FOKUS

MASALAH KEPERAWATAN

1.

2.

3.

4.

S :

- Klien mengatakan kadang merasa marah atau jengkel bila mendengar berita tentang kejahatan dan ketidakadilan

- Klien mengatakan kadang saat ada masalah mudah tersinggung dan marah

- Keluarga mengatakan sebelum masuk rumah sakit, klien tampak gelisah, sering marah-marah tanpa sebab tapi tidak sampai merusak barang-barang atau mencederai

O :

- Kadang klien tampak gelisah, mondar-mandir, wajah tegang saat mengungkapkan kemarahannya

S :

- Klien mengatakan bahwa kegagalannya menjadi guru karena banyak koruptor yang menerima uang suap sehingga dia tidak diterima sebagai guru

- Klien sering mengatakan bahwa dirinya bisa membaca hati dan pikiran orang lain terutama orang-orang yang bermaksud jahat kepadanya

- Klien sering mengatakan “Kalau Mbak Y ngomong dengan saya harus sidik, amanah, tabligh, fatonah (benar, dapat dipercaya, menyampaikan, cerdas)

O :

- Kontak pertama klien menunjukkan sikap tidak bersahabat dan kurang kooperatif

S :

- Klien mengatakan bawa dirinya bisa membaca hati dan pikiran orang lain

O :

- Pembicaraan klien lama-lama kacau, berpindah-pindah dari kalimat satu ke kalimat lain dan tidak sesuai realitas

- Klien juga sering mengulang-ulang kalimat

S :

- Klien merasa minder, malu dan kecewa karena sudah berumur 40 tahun tapi belum mempunyai istri dan pekerjaan seperti saudara-saudaranya yang menjadi guru

O :

- Klien menunduk dan tampak sedih ketika mengungkapkan perasaannya.

Resiko tinggi perilaku kekerasan

Gangguan isi pikir : waham curiga

Gangguan komunikasi verbal

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Resiko tinggi perilaku kekerasan

2. Gangguan komunikasi verbal

3. Gangguan isi pikir : waham curiga

4. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

POHON MASALAH :












Gangguan isi pikir :

waham curiga





XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko tinggi perilaku kekerasan berhubungan dengan waham curiga

2. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham curiga

3. Gangguan isi pikir : waham curiga berhubungan dengan harga diri rendah

0 komentar:

Post a Comment

| Silahkan pilih anonimously jika kamu tidak memiliki account yang ada dibawah | Komentar anda saat bemanfaat bagi saya |

 

Z3roCooL. Copyright 2008 All Rights Reserved